Setiap pasangan suami-istri (pasutri) pasti  mendambakan  kehidupan berumah-tangga yang aktif dan harmonis.  Bagimanapun, hubungan  seksual merupakan surga dunia yang dapat  dijalankan oleh pasangan  suami istri sekaligus sebagai  salah satu  ungkapan cinta kasih  pasangan.
Namun, tidak selamanya hubungan seksual  berjalan  sesuai dengan keinginan. Ada kalanya suami terkena masalah  disfungsi  seksual seperti gangguan gairah, disfungsi ereksi, ejakulasi  dini dan  lainnya.
Menurut Prof. DR. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.  And,  seorang dokter Ahli Andrologi dan Seksologi, “Masalah kesehatan  seksual  yang sering dialami oleh pria adalah disfungsi seksual dan  penyakit  menular seksual. Disfungsi seksual yang sering ialah  ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.”
Ejakulasi dini sangat umum terjadi. Penelitian  terbaru menunjukkan bahwa 1 dari 3 pria yang aktif secara  seksual (33%) menderita ejakulasi dini.  Ejakulasi dini dapat  terjadi pada pria dengan segala usia meskipun  lebih sering terjadi pada  pria muda dengan berbagai latar belakang  kehidupan.
Gangguan seksual ini pun menimpa Tuan S. Tuan S  (29)  telah menikah selama setahun dengan istrinya (28). Sejak setahun  yang  lalu, Tuan S mengalami gangguan seksual ejakulasi dini. Hal ini   diketahuinya pada bulan pertama pernikahan. Tuan S mengaku kesulitan   dalam melakukan hubungan seks karena sperma ‘keburu’ keluar.
Masalah disfungsi seksual merupakan momok  mengerikan  bagi pria. Pria mana yang mau dibilang tidak “perkasa”? Jika  masalah  yang terjadi tidak segera diatasi dapat berakibat terganggunya   keharmonisan rumah tangga. Ingat bunyi pepatah, “Sex is not  everything, but without sex, everything will be nothing.”
Untuk mengetahui lebih lengkap tentang  ejakulasi dini, simak penjelasan berikut:
Apa sih Ejakulasi Dini?
Istilah ejakulasi dini mungkin tidak seterkenal   disfungsi ereksi. Pria yang mengalami ejaku!asi dini masih mampu   mencapai ereksi dan melakukan hubungan seksual walaupun ejakulasinya   terlampau cepat terjadi.
Prof Wimpie Pangkahila menjelaskan bahwa  sebenarnya  ada beberapa pengertian yang dianut oleh para ahli mengenai  ejakulasi  dini, yaitu:
- Batasan ejakulasi dini didasarkan pada waktu tertentu ketika  terjadi ejakulasi.
- Ejakulasi dini ditentukan oleh berapa kali seorang pria  mampu  melakukan gerakan ketika berhubungan seksual sebelum terjadi  ejakulasi.
- Ejakulasi dini diartikan sebagai ketidakmampuan menahan  ejakulasi sampai pasangannya mencapai orgasme.
- Ejakulasi dini ditentukan oleh mampu tidaknya pria  mengendalikan ejakulasi agar terjadi sesuai dengan keinginannya.
Berdasarkan pengertian yang keempat, maka  ejakulasi  dini berarti ketidakmampuan mengontrol ejakulasi sehingga  terjadi dalam  waktu singkat, yang tidak sesuai dengan keinginannya,  sedangkan  ejakulasi sendiri adalah peristiwa penyemburan air mani ke  luar secara  mendadak yang menandai klimaks bagi pria. Tampaknya  pengertian keempat  yang kini lebih dapat diterima.
Beberapa Penyebab Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini tidak datang dengan sendirinya  pada  pria, melainkan ada penyebabnya. “Ada penyebab psikis seperti  stress  berkepanjangan, kebiasaan ingin cepat selesai ketika melakukan  hubungan  seksual,” ungkap Prof Wimpie Pangkahila.
Tidak hanya itu, lebih lanjut Prof Wimpie  Pangkahila  yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas  Udayana  menjelaskan, “Ada penyebab fisik terutama kurang berfungsinya  serotonin  yang berfungsi menghambat.”
Gangguan kontrol saraf yang mengatur peristiwa   ejakulasi juga diduga menjadi penyebab terjadinya ejakulasi dini.   Sayangnya, pria dengan disfungsi ereksi pada umumnya mengalami ejakulasi   dini. Sebaliknya, pria dengan ejakulasi dini pada akhirnya dapat   mengalami disfungsi ereksi.
Ringan Beratnya Ejakulasi Dini
Ternyata ejakulasi dini berbeda-beda. Ejakulasi  dini  dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan tingkat keparahannya,   yaitu: Ejakulasi dini ringan, Ejakulasi dini sedang, dan Ejakulasi dini   berat.
 | Jenis Ejakulasi  Dini | Pengertian | 
 | Ringan | Ejakulasi terjadi setelah beberapa kali  gesekan singkat. | 
 | Sedang | Ejakulasi terjadi setelah penis masuk ke  vagina. | 
 | Berat | Ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh  kelamin wanita bagian luar. | 
 | Ejakulasi terjadi  sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar. | 
 
Apapun jenis ejakulasi dini yang dialami, baik  pria  maupun wanita akan merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi  dalam  waktu sangat singkat di luar kehendak sehingga hubungan seksual  harus  berakhir.
Dampak ejakulasi dini
Mau berat atau ringan, yang pasti ejakulasi dini   mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis. Pada   ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan   pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa  tidak  puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar   kehendaknya.
Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang  mengalami  ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu  memberikan  kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau  pasangannya  mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang  menyalahkan  penderita.
“Pria yang mengalami ejakulasi dini sering  mengalami  stres, tidak percaya diri, rendah diri, dan malu terhadap  pasangannya.  Dalam waktu lama dapat terjadi disfungsi ereksi.  Pasangannya tentu  kecewa, tidak puas, jengkel, marah, dan akhirnya  mengalami disfungsi  seksual seperti hilangnya gairah seksual,” papar  Prof. Wimpie  Pangkahila.
Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan  takut  atau khawatir setiap akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini   justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini. Kalau keadaan   ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria itu dapat mengalami   disfungsi ereksi.
Wanita yang mempunyai pasangan mengalami  ejakulasi  dini pada umumnya tidak dapat mencapai orgasme karena hubungan  seksual  segera berakhir. Kekecewaan yang muncul selanjutnya dapat  berubah  menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan  melakukan  hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya  dorongan  seksual dan dispareunia (rasa nyeri yang terjadi saat  bersetubuh).
Ejakulasi Dini bikin Tidak Subur?
Di masyarakat telah beredar anggapan yang  salah  bahwa bila ejakulasi terjadi terlampau cepat, berarti spermanya   terganggu sehingga tidak dapat menghamili. Hambatan hamil menjadi   masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat   ejakulasi dini.
Prof Wimpie Pangkahila menyesalkan mitos yang  salah  mengenai ejakulasi dini, “Ejakulasi dini sering dianggap sebagai   gangguan kesuburan, padahal tidak begitu. Ejakulasi dini dianggap   sebagai sperma encer, padahal tidak jelas apa maksud istilah “encer”.  “
 | “Ejakulasi dini tidak ada  hubungan dengan kesuburan.  Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal sperma  masuk ke vagina,” papar  Prof Wimpie Pangkahila. | 
 
“Ejakulasi dini tidak ada hubungan dengan kesuburan.   Jadi kehamilan dapat saja terjadi asal sperma masuk ke vagina. Tetapi   pada ejakulasi dini yang berat, yaitu ejakulasi terjadi di luar vagina,   maka kehamilan tidak terjadi,” papar Prof Wimpie Pangkahila.
Kalau ternyata pria yang mengalami ejakulasi  dini  juga mengalami gangguan sperma, itu berarti ada dua gangguan yang   terpisah, bukan merupakan sebab akibat.
Gangguan sperma dapat disebabkan oleh banyak  hal,  antara lain karena infeksi pada buah pelir atau bagian sistem   reproduksi lainnya, kekurangan hormon testosteron, pelebaran dinding   pembuluh darah di sekitar buah pelir, dan kekurangan vitamin.
Bagaimana mengatasi ejakulasi dini?
Pertama-tama disarankan untuk melakukan sex  therapy. Jika sex therapy tidak  berhasil, maka lakukan  cara yang kedua yaitu menggunakan obat. Obat  untuk mengatasi ejakulasi  dini adalah obat yang berkhasiat mengontrol  ejakulasi. Ada beberapa  jenis obat yang dapat mengontrol ejakulasi.
“Tergantung penyebabnya. Karena  penyebabnya banyak  berkaitan dengan fungsi serotonin, maka diperlukan  obat yang mengatur  fungsi serotonin, kata Prof Wimpie Pangkahila.
Lebih lanjut, Prof Wimpie menjelaskan, “Obat  misalnya, golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor).   Namun, perhatikan efek samping, karena obat ini bukan obat yang dijual   bebas.” Tetapi mengingat obat tersebut mempunyai efek samping, maka   penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter.
Seperti penjelasan di atas, ada obat untuk   mengontrol ejakulasi. Kalau ejakulasi dini diakibatkan oleh gangguan   ereksi, maka dengan memperbaiki fungsi ereksi, ejakulasi dapat   diperlambat. Jadi obat disfungsi ereksi bermanfaat kalau ejakulasi dini   disebabkan oleh gangguan ereksi.
Cara pengobatan lainnya ialah dengan cara  operasi  terhadap saraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi.  Tetapi  cara ketiga walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai  kini  ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.
“Mengenai suplemen, banyak yang mengklaim bisa   mengobati ejakulasi dini tetapi tanpa hasil uji klinik,” kata Prof   Wimpie Pangkahila. Jadi jika ingin mencoba minum suplemen, pastikan   suplemen tersebut dilengkapi bukti berdasarkan uji klinik yang telah   dilakukan.
“Andaikata ada hasil uji dengan hasil  signifikan,  perlu dilakukan analisis apa kandungan di dalamnya. Dan  harus tahu  apakah peneliti memang berkompeten melakukannya. Kalau hanya  suplemen  saja, misalnya vitamin, tidak mungkin dapat mengatasi ejakulasi  dini,”  tegas Prof Wimpie Pangkahila.
Cobalah Sex Theraphy
Sex therapy, yang dilakukan untuk   mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada dasarnya cara   ini dilakukan melalui beberapa langkah.
- Istri melakukan masturbasi  terhadap suami yang  menderita ejakulasi dini dengan posisi suami  berbaring terlentang,  sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.
- Pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri  melakukan  penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan  jari  tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya  ejakulasi.
- Istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi   yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi   istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi,   istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis   seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi   diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.
- Dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada   langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan   ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.
- Dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi.  Pada  langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi   samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka   hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.
Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan  selama  6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara  ini  tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan. Pertama,   ketertutupan pihak pria terhadap istrinya. Kedua, tiadanya komunikasi   dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual. Ketiga, perasaan enggan   atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan   dianggap tidak praktis.
Pria Juga Bisa Latihan Kegel

Bagi mereka yang menghindari obat, Prof Wimpie  menyarankan agar mencoba latihan Kegel atau lakukan 
sex therapy dengan pasangan. Senam atau 
latihan  kegel dikenal  sebagai latihan otot-otot panggul untuk meningkatkan kualitas hubungan  seksual.
Kegel adalah suatu latihan otot dasar panggul  Puboccoccygeus (PC) atau Pelvic Floor Muscle yang   semula dipergunakan untuk terapi pada wanita yang tidak mampu  mengontrol  keluarnya urin. Otot PC disebut juga otot ’seksual’ karena  mendukung  vagina, penis, uterus, rectum dan bagian tubuh lain yang  terkait fungsi  seksual seperti orgasme dan ejakulasi baik pada wanita  maupun pria.
Untuk menemukan lokasi 
otot PC,  Anda dapat  menghentikan urine saat Anda buang air kecil. Cobalah  berhenti buang air  kecil sampai tiga kali sehingga Anda dapat  menentukan posisi otot-otot  PC tersebut.
Latihan Kegel ini diperkenalkan oleh Dr. Arnold   Kegel,  seorang gynecologist, sejak tahun 1945. Latihan ini merupakan   rangkaian gerakan yang berfungsi untuk melatih kontraksi otot PC   berkali-kali dengan tujuan meningkatkan tonus dan kontraksi otot.   Latihan ini baru menunjukkan manfaatnya setelah dilakukan minimal enam   minggu.
Sementara untuk pria ternyata latihan Kegel ini   telah dikembangkan sejak tahun 1978 oleh Zilberger. Namun prinsip   utamanya tetap pada latihan penguatan otot-otot panggul. Latihan ini   bermanfaat menguatkan otot panggul termasuk penis serta menambah   kemampuan potensi seksual. Dan hasilnya ternyata memuaskan.
Caranya dengan  mengencangkan otot-otot tersebut   sebanvak 10 kali dan mengendorkannya 10 kali setiap hari, dalam tempo   satu hingga satu setengah bulan, secara otomatis Anda akan menjadi   terbiasa untuk menunda ejakulasi sehingga orgasme berulangkali dapat   dialami.
Ejakulasi Dini, Sadari & Akhiri
Sadarilah bahwa ejakulasi dini merupakan  gangguan  fungsi seksual, bukan hal yang alami. Namun, tidak banyak pria  yang  menyadari bahwa dirinya mengalami ejakulasi dini. Selain tidak   menyadari, banyak pula yang tidak mau mengakui.
Menghadapi banyaknya pria yang mengalami  ejakulasi  dini, ada pihak tertentu yang menawarkan penyembuhan padahal  mereka  tidak mengerti dengan benar apa dan bagaimana 
ejakulasi dini.
Padahal asal diketahui lebih dini, ejakulasi  dini  bisa disembuhkan. Tapi ingat, bukan penyembuhan ke “orang pintar”   tapi  dengan pengobatan ke dokter. Sebelum perceraian menjadi  satu-satunya  solusi, lebih baik segera berkonsultasi dengan ahlinya  untuk mengakhiri  derita ejakulasi dini.